Di sebuah media malah diberitakan Luhut mengatakan Jokowi kalau salat Jumat sampai empat rakaat. Sementara Eva Sundari mengatakan Jokowi setiap malam tarawih dan tadarus. Benarkah? Belum ada konfirmasi pernyataan konyol itu benar dikemukakan oleh mereka.
Gerakan mendiskreditkan Prabowo tidak pernah salat Jumat berhenti bersamaan insiden pelarangan salat Jumat di masjid Kauman, Semarang (14/2).
Sebelumnya Ustadz Sambo guru ngaji Prabowo sempat memposting video candid. Secara sembunyi-sembunyi Sambo mengambil gambar Prabowo ketika sedang khusuk mendengarkan khatib berceramah.
Menurut cerita Sambo, Prabowo sangat tidak suka kegiatan ibadahnya, apalagi salat dipublikasikan ke media. Baginya hal itu masalah pribadi. Hubungan antara dia dengan Tuhan.
Anehnya bersamaan dengan gerakan mempertanyakan ke-Islaman Prabowo, para buzzer Jokowi juga menghembuskan isu lain. Jika menang, maka dia akan mengganti Indonesia menjadi khilafah. Prabowo didukung oleh kelompok-kelompok radikal. Mereka menyebut PKS, FPI, HTI, bahkan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) berada di belakang Prabowo.
Isu ini secara masif diproduksi dan disebarkan melalui jalur medsos. Tergetnya untuk menakut-nakuti pemilih non muslim, dan kelompok Islam sekuler, agar jangan memilih Prabowo.
Isu konyol itu bahkan disampaikan oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Dia membuat siaran pers bahwa tidak ada pilihan lain bagi HTI kecuali bersembunyi di belakang Prabowo. “HTI ingin mendirikan khilafah tidak mengakui Pancasila dan NKRI.”
Rommy lupa bahwa Prabowo adalah prajurit TNI. Dia disumpah untuk setia kepada Pancasila dan NKRI. Sejak muda Prabowo mempertaruhkan nyawanya di medan tempur dalam operasi-operasi militer untuk mempertahankan NKRI.
Supaya adil, coba sekali-kali dipertanyakan: Jokowi, bahkan Rommy ada dimana ketika Prabowo menyabung nyawa di hutan-hutan Timor-Timur dan Aceh? Kok tiba-tiba merasa lebih Pancasilais dan paling menjaga NKRI?
Prabowo juga diisukan sebagai figur ultranasionalis dan pembenci etnis Cina. Isu ini bahkan banyak ditulis di media-media asing. Bagaimana mungkin kalau membenci Cina, Prabowo mengusung Jokowi dan Ahok pada Pilkada DKI 2012. Hasyim adik Prabowo bahkan membiayai kampanye Jokowi dan Ahok.
Soal kepemilikan tanah
Isu dan rumor lain yang dihembus-hembuskan terhadap Prabowo adalah figur yang ambisius. Dia tiga kali mencalonkan diri pada Pilpres.