Prabowo memang tidak marah. Dia bahkan banyak bercanda. Meledek sana-sini. Hadirin dibuat tertawa terbahak-bahak hampir sepanjang pidatonya berdurasi 90 menit.
Prabowo pemarah itu mitos yang sudah sejak lama dibangun untuk mendeskreditkannya. Dia digambarkan sebagai orang yang secara emosional tidak stabil. Tidak layak menjadi pemimpin. Apalagi Presiden!
Dengan menggunakan media mainstream, para lawan politik dan kelompok-kelompok yang tidak menyukainya mendeskreditkannya. Mereka mendesakkan persepsi itu kedalam memori kolektif publik. Prabowo adalah monster. Figur pemarah yang menakutkan!
Patut dipertanyakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan sampai berita itu tayang. Bagi seorang wartawan, akurasi atau kesesuaian antara fakta dan data sangat penting. Bahkan sudah menjadi doktrin utama, sebuah “ayat suci” yang tak boleh dilanggar. A-C-C-U-R-A-C-Y!
Membedakan orang marah dan bercanda merupakan hal yang sangat elementer. Menulis ejaan nama seseorang saja, harus tepat! tidak boleh salah. Apalagi menggambarkan ekspresi emosi seseorang. Wartawan semacam ini tidak layak bekerja untuk media sebesar Kompas.com.