Eramuslim.com -Puzzle politik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, sedikit demi sedikit mulai berbentuk.
Pernyataan anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqul Hadi yang mengisyaratkan partainya akan mengusung Gatot dipasangkan dengan Jokowi, membantu kita untuk memahami mata rantai yang selama ini masih terputus.
Nasdem adalah salah satu partai pedukung utama Jokowi. Partai ini juga termasuk partai yang paling awal menyatakan akan mengusung kembali Jokowi pada Pilpres 2019. Dengan begitu suara Nasdem bisa dilihat sebagai info dari “orang dalam” apa yang sebenarnya diinginkan Jokowi.
*Banyak kalangan yang selama ini bertanya-tanya atas berbagai manuver Gatot. Sebagai Panglima TNI, dia terkesan berseberangan dengan pemerintah. Mulai dari kedekatannya dengan ulama dan umat Islam dalam berbagai Aksi Bela Islam (ABI I-V), aksi nonton bareng (Nobar) Film G30S/PKI, dan konfrontasinya dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Pol) Budi Gunawan dalam isu pembelian 5.000 senjata illegal.*
Di kalangan sejumlah ulama dan umat Islam, Gatot menjadi figur yang diposisikan berani menentang arus besar para pejabat di pemeritahan — bahkan termasuk Jokowi– berhadapan dengan umat Islam. Karena itu Gatot mulai dielus-elus dan digadang-gadang sebagai calon presiden.
Sebaliknya di kalangan penentangnya yang sebagian mempunyai sindrom Islamophobia, manuver Gatot dianggap sebagai langkah politik yang membahayakan. Karena itu mereka menyerukan agar Presiden Jokowi segera memecatnya.