Hersubeno Arief: Koruptor Itu Hebat dan Mempersatukan Bangsa

Eramuslim.com – Untung saja ada koruptor. Dan untungnya koruptor itu bersatu. Menjadi oligarki yang saling melindungi.

Coba bayangkan, andaikata mereka tidak bersatu. Bahu membahu mempercepat revisi UU. Memilih figur cacat sebagai pimpinan KPK yang baru. Bersekongkol melemahkan KPK. Apa jadinya dengan bangsa kita?

Para akademisi, lemah syahwat menghadapi berbagai ketimpangan di tengah masyarakat. Mahasiswa lelap dalam tidur panjang dan mimpi indah. Tak peduli apapun yang terjadi, di luar diri mereka sendiri.

Media terus membebek, menghamba pada kuasa. Para aktivis menjadi pelacur, hanya demi sekerat remah kekuasaan. Para tokoh, cerdik pandai kehilangan akal sehatnya. Dungu!

Dan yang paling parah, masyarakat kita terbelah semakin dalam. Dua kubu saling bertentangan. Dua kelompok yang terus menerus mencari kesalahan masing-masing. Saling terkam. Saling hajar!

Karena perbedaan pilihan politik. Mereka mengalami disorientasi. Tidak bisa membedakan buruk dan baik. Mana yang dungu dan mana yang akal sehat!

Berkat para koruptor, berkat oligarki, ada tanda-tanda yang sangat kuat, semua elemen masyarakat mulai bangkit bersatu. Mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, mahasiswa, LSM, media, kembali ke jalur semula.

Siuman. Back on the right track.

Ratusan profesor dan dosen di UGM, almamater Presiden Jokowi menyuarakan protesnya. Mereka menyesal telah mendukung Jokowi. Kampus UII Yogyakarta menyiapkan mosi tidak percaya.