Sejauh ini pendukung pasangan Prabowo-Sandi sudah bisa membuktikan. Kampanye Akbar yang mereka gelar Ahad (7/4) berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta orang. GBK dan kawasan di sekitarnya mereka ubah menjadi lautan putih.
Lautan massa pendukung Prabowo di GBK mencatat rekor sebagai kampanye politik terbesar di Indonesia.
Foto-foto dan videonya menyebar ke seluruh penjuru negeri dan dunia. Kantor berita Reuters menjadikan peristiwa itu sebagai salah foto terbaik di dunia. The best world picture of the day. Sebuah foto yang ikonik. Seorang pendukung mengacungkan salam dua jari dengan latar belakang lautan massa di GBK.
Secara psikologis kubu Paslon 01 saat ini sangat tertekan. Sepanjang masa kampanye terbuka sejak tanggal 24 Maret, mereka kesulitan mengerahkan massa pendukungnya. Termasuk di Solo, kampung halaman Jokowi.
Sebaliknya kampanye Prabowo-Sandi massa yang hadir, selalu melimpah ruah. Di Solo Prabowo juga bisa membuktikan, massa pendukungnya yang hadir mengalahkan jumlah massa pendukung Jokowi.
Ada yang menyebut jumlah massa Prabowo yang hadir di Solo dua kali lipat massa Jokowi. Namun ada yang menaksir jumlahnya sampai tiga kali lipat.
Situasi ini sangat menekan Jokowi. Jika sampai konser di GBK gagal, Jokowi dipastikan semakin tidak percaya diri menghadapi debat terakhir yang akan berlangsung pada malam harinya. Siap-siap mencari metafora lain untuk mengibarkan bendera putih. Tidak cukup hanya mengatakan rantai sepedanya putus. Harus ada metafora yang lebih tepat dan tegas.
Untuk mewujudkan hal itu TKN benar-benar all out. Semua kantung massa dikeruk, pundi-pundi uang juga dibongkar dan digelontorkan habis-habisan.
Semua partai pendukung dikerahkan untuk membuat panggung di sepanjang Jalan Thamrin dan Sudirman tanpa terkecuali.
Untuk membuat kemeriahan sepanjang Bundaran HI sampai jalan simpang susun Semanggi ruas kiri yang mendapat tugas adalah PDIP, PPP, PKPI, Perindo , dan PSI.