Eramuslim.com – Diam bukan bukan berarti tidak melawan. Prinsip itu tampaknya sangat dipegang teguh Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan.
“Surat Cinta” Anies kepada para pekerja MRT yang hari ini beredar luas di media massa dan medsos menunjukkan watak Anies yang sangat khas. Diam-diam menghanyutkan. Senyam-senyum mematikan. ”Nyali itu beda dengan nyaring,” katanya suatu kali di Balaikota DKI tak lama setelah dilantik.
Bagi siapapun yang tahu konteks permasalahannya, pasti sangat paham kepada siapa surat itu sesungguhnya ditujukan. Anies menuliskan surat itu kepada pekerja MRT, namun Jokowi lah yang paling terkena dampaknya.
Ibu dan Bapak yang saya hormati, saya menuliskan pesan ini untuk ucapkan terima kasih. Mengirimkan apresiasi pada semua pekerja yang pernah berpeluh siang malam untuk membangun MRT Jakarta.https://t.co/RGjcnC0aqT pic.twitter.com/ZQNWu6hqoK
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) March 24, 2019
Mari kita simak sebagian isi surat itu :
Hari ini mungkin Anda di rumah, menonton di televisi atau membaca beritanya. Anda tidak berada di lokasi, tak menyaksikan langsung hasil kerja keras yang anda lakukan. Tapi ketahuilah, tepuk tangan tadi membahana. Ribuan bertepuk-tangan. Izinkan saya menegaskan bahwa tepuk tangan itu sesungguhnya untuk Anda, untuk tiap jiwa yang bekerja dalam senyap.