Fadjroel masih tampil di program ILC TV One, Selasa (7/4). Saat itu topik yang diangkat: Badai Corona.
Namun setelah itu dia “menghilang.”
Media tidak lagi mengutip pernyataan, maupun komentarnya. Wajahnya juga tidak terlihat wora-wiri di layar kaca.
Kemana Fadjroel?
Apakah dia dinonaktifkan karena beberapa blundernya, atau ada penyebab lain?
Seorang teman di Istana ketika dihubungi mengatakan Fadjroel sehat-sehat saja. Alhamdulillah.
Cuma dia saat ini seperti yang lainnya, bekerja dari rumah (WFH).
Jubir kok WFH? Bukannya dia harus selalu menempel dan ikut kemana dan dimana saja Presiden berada?
Penjelasan ini walau terdengar aneh –khusus untuk poin bahwa Fadjroel sehat– kelihatannya benar adanya. Fadjroel masih eksis di medsos.
Pada tanggal 12 Mei akun twitternya yang terverifikasi @Fadjroel mencuit : Alhamdulilah, Rapat Paripurna DPR telah menyetujui dan menetapkan Perppu 1/2020 menjadi Undang-Undang. Selamat Presiden @jokowi, Wapres @Kiyai_MarufAmin, Menkeu Sri Mulyani, @KemenkeuRI, #Jubir #BungJubir, @JubirPresidenRI.
Dua hari kemudian akun Fadjroel meretweet akun @JubirPresidenRI. Hari berikutnya Fadjroel juga lebih banyak retweet.
Kalau dilihat akun @JubirPresidenRI yang juga terverifikasi, menggunakan foto profil Fadjroel bersama Jokowi. Namun dalam keterangannya disebutkan akun yang mulai aktif Januari 2020 itu dikelola oleh Tim Juru Bicara.
Terakhir akun @Fadjroel meretweet akun @JubirPresidenRI tanggal 15 Mei.
Mudah-mudahan Bung Fadjroel tetap sehat. Bisa kembali aktif membantu Presiden.
Di tengah pandemi, kalau ada yang menghilang, biasanya selalu dikait-kaitkan dengan kemungkinan terkena Covid.
Seorang psikolog bahkan menyarankan supaya kita selalu eksis di medsos. Setidaknya sesekali memberi komen di WAG.
Tujuannya selain menjadi katarsis, biar tidak stress. Teman dan kerabat juga tahu bahwa kita masih sehat. Masih hidup!
Berhubung posisi Fadjroel yang cukup penting, kalau kelamaan tidak muncul hanya akan menimbulkan spekulasi. Rumor, gosip, desas-desus.
Gosip, rumor, dan desas-desus seputar istana selalu menarik perhatian. Apalagi dalam situasi pandemi. end (*)
Penulis: Hersubeno Arief