Sebelumnya ketika bertemu Cawapres Sandiaga Uno (12/10/2018) wajah Sultan juga terlihat cerah. Foto Sultan yang menyilangkan jari telunjuk dan jempolnya di dagu banyak diartikan sebagai bentuk lain dari salam dua jari.
Bisa membaca apa yang terjadi
Bagi orang Jawa bahasa tubuh seorang raja seperti Sri Sultan bisa menjadi petunjuk apa sebenarnya yang ada dalam benaknya dan apa yang akan menjadi titahnya. Mereka tinggal sendiko dawuh. Siap menjalankan perintahnya.
Orang Jawa amat jarang mengungkapkan penolakan secara terbuka, sebagai upaya untuk membangun hubungan baik dan adab sopan santun. Namun tamu, atau lawan bicara sudah harus tanggap ing sasmito. Tahu pesan apa yang disampaikan.
Kalau toh disampaikan secara verbal, biasanya tidak disampaikan dalam kalimat langsung. Misalnya “tetapi akan lebih baik jika….” atau “mungkin ada opsi lain…” Kalimat tersebut seringkali disampaikan dengan gesture atau sikap isyarat tertentu, sehalus mungkin sehingga tidak menyakitkan.
Dalam komunikasi sering disebut sebagai high context. Tidak menggunakan kalimat langsung.
Komunikasi semacam inilah yang tampaknya berlangsung ketika Sultan menerima Jokowi, Mega dan Hasto. Sebagai orang Jawa ketiganya paham isyarat itu. Karena itu mereka tidak happy.