Berbagai upaya dilakukan agar Bambang Wijayanto Dkk “mengurangi” tekanan dan tidak terlampau bersikap keras. Termasuk ancaman akan diganti bila tidak bersedia kompromi.
Kekhawatiran itu benar adanya. Bambang Wijayanto, Teuku Nasrullah, Denny Indrayana dan tim kuasa hukum lainnya melakukan pendekatan yang keras.
Mereka membongkar beberapa fakta kecurangan dan penyalahgunaan yang dilakukan inkumben. Mereka juga menghadirkan saksi-saksi yang cukup mengejutkan.
Denny Indrayana malah menyebut adanya keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN). Padahal Majalah Tempo melaporkan Prabowo sudah bertemu Kepala BIN Budi Gunawan di Bali awal Juni lalu.
Sikap Denny membuat kelompok ini kesal. Pernyataannya dinilai bisa mementahkan upaya rekonsiliasi yang susah payah mereka rintis. Denny kemudian sempat absen dalam sidang berikutnya.
Setelah MK dan Mahkamah Agung (MA) menolak gugatan Prabowo-Sandi, kelompok ini kembali berada di atas angin. Apalagi kemudian Prabowo memutuskan membubarkan koalisi.