Kelompok pertama ini sudah bekerja cukup lama. Mereka termasuk yang mendorong-dorong agar Prabowo bersedia menjadi cawapres Jokowi. Namun gerakan ini menyurut menyusul keputusan Prabowo untuk tetap maju sebagai capres.
Manuver kelompok ini kembali menguat pasca KPU mengumumkan rekapitulasi akhir hasil Pilpres 2019. Mereka mencoba meyakinkan agar Prabowo segera mengakui kemenangan dan segera bertemu dengan Jokowi.
Mereka berharap Prabowo segera melakukan rekonsiliasi, dan masuk ke dalam pemerintahan Jokowi. Imbalannya kursi di kabinet dan beberapa jabatan lain, termasuk pimpinan MPR-DPR dan alat kelengkapannya.
Kelompok ini sangat kecewa ketika Prabowo memutuskan menolak bertemu Jokowi, atau setidaknya menemui Luhut Panjaitan sebagai utusan.
Mereka semakin kecewa ketika Prabowo-Sandi memutuskan membawa sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Apalagi kemudian pengacara yang ditunjuk menjadi kuasa hukum adalah Bambang Wijayanto Dkk.
Mantan pimpinan KPK ini dikenal sebagai figur yang tidak kenal kompromi. Sikap ini akan menghambat proses rekonsiliasi seperti yang mereka inginkan.