Pencoblosan ratusan ribu surat suara atas nama paslon 01 di Malaysia, banyak pemilih di dalam dan luar negeri yang tidak bisa memilih, pencoblosan surat suara oleh petugas KPPS, mengubah form C1, “kesalahan” input data di KPU, kertas suara dibawa lari, kertas suara dibakar dan berbagai modus lainnya, sampai hilangnya TPS di daerah yang diidentifikasi menjadi pendukung 02.
Berdasarkan laporan dari petugasnya, Bawaslu menyatakan ada ribuan TPS yang petugasnya tidak netral. Di medsos video petugas TPS mencoblos sendiri kertas suara atas nama Paslon 01 bertebaran sangat banyak. Begitu juga dengan pengubahan hasil suara C1 sebagai dokumen resmi penghitungan suara.
Skenario curang inilah yang menjelaskan mengapa Jokowi wajahnya terlihat tegang dan murung ketika menyaksikan hasil quick count. Jokowi secara de facto sudah kalah. Tinggal menunggu secara de jure.
Dia bahkan sudah jauh-jauh hari tahu akan kalah ketika menyaksikan kampanyenya selalu sepi. Para pendukungnya susah payah harus mengumpulkan massa. Kalau toh berhasil mengumpulkan massa, banyak diantara mereka yang berani terang-terangkan mengacungkan salam dua jari. Salam kemenangan Prabowo!
Kita tinggal menunggu hasil uji nyali KPU. Apakah hati nurani mereka berpihak kepada rasa kebenaran masyarakat pemilih, atau tetap mengabdi kepada kepentingan penguasa? []
Penulis: Hersubeno Arief, Pemerhati Ruang Publik.