Eramuslim.com -Kalau melihat arus manusia menuju Monas pada Sabtu malam, Reuni 212 kali ini bisa lebih besar, atau setidaknya sama dengan Aksi 212 tahun 2016.
Jalanan di seputar Monas, Jalan Merdeka Utara, Selatan, Barat, dan Timur sudah mulai macet, pasca salat maghrib. Padahal pada malam minggu, kawasan Jakarta biasanya relatif lengang. Ratusan mobil pribadi, banyak di antaranya dengan nomor polisi luar Jakarta, berjejal di area parkir.
Arus kafilah dari arah Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Serpong, Serang, dan Rangkasbitung malam ini pada pukul 22.00 sudah menumpuk di Stasiun Tanahabang, Juanda, dan Gondangdia. Ketiga stasiun KRL itu merupakan stasiun terdekat menuju Monas.
Setiap kereta yang tiba dipenuhi massa kafilah. Sangat susah untuk keluar, maupun masuk pintu stasiun.
Pada Aksi 212 tahun 2016, masa baru menyemut di Stasiun Tanahabang, Juanda, dan Gondangdia setelah salat subuh dan pada pagi hari.
Malam ini, di Monas massa juga sudah banyak yang hadir, sejak sore. Banyak yang berasal dari luar kota. Pada pukul 22.00 petugas memerintahkan para peserta untuk keluar dan boleh kembali lagi pada pukul 02.00 dinihari.
Petugas dari kepolisian dan TNI memenuhi areal di depan Istana. Puluhan truk dan mobil dinas dan pribadi milik petugas memenuhi areal arah belakang panggung utama.