Hersubeno Arief: Anomali Lautan Massa di GBK

Umat beragama lain ini terlihat duduk dengan tenang  bersebelahan, menyaksikan saudara-saudaranya yang beragama Islam menunaikan salat. Mereka juga terlihat tetap duduk dengan sabar mengikuti rangkaian ritual berupa dzikir, salawatan, bahkan pembacaan Maulid Nabi.

Sebuah foto ikonik beredar di medsos. Seorang wanita,  umat Kristiani ikut khusuk berdoa, di belakang dua muslimah yang sedang menunaikan shalat.

Inilah sebuah prinsip toleransi yang sangat dijunjung tinggi. Dalam Islam dikenal dengan prinsip “Untukmu agamamu, Untukku agamaku. Bagimu agamamu. Bagiku agamaku.” Tidak perlu dipersoalkan. Semua saling menghormati.

Ritual ibadah itu  berlangsung sangat panjang. Kurang lebih 4 jam. Sejak pukul 03.00 Wib sampai pukul 07.00 Wib ketika acara kampanye dimulai.

Semua ritual berlangsung dalam tradisi kaum nahdliyin (NU). Shalat subuh diimami oleh Ketua Umum FPI Ustad Ahmad Sobri Lubis. Lengkap dengan doa qunut nazilah dalam versi pendek,  mendoakan kemenangan dan kebaikan untuk Indonesia.

Padahal tidak semua yang hadir terbiasa melaksanakan qunut. Tokoh-tokoh Muhammadiyah Amien Rais, dan para petinggi PKS seperti Habib Salim Asegaf Al Jufri, tetap khusuk shalatnya. Sama sekali tidak terganggu, apalagi protes.