Dengan konstelasi politik dan ekonomi seperti itu, tegas Robinson, para pemimpin Indonesia tidak memiliki ambisi seperti Soekarno. Presiden pertama RI itu punya semangat mengubah arsitektur kekuatan global atau regional yang ada.
Itulah sebabnya mengapa nasionalisme Indonesia tidak diarahkan ke luar tapi ke dalam. Tidak terlihat peran Indonesia di kancah global. Kalau toh ada hanya sekedar pemanis untuk memenangkan dukungan politik domestik. Tujuannya tak lebih hanya sekedar untuk melindungi kepentingan dan memastikan bahwa mereka mendapatkan porsi sebanyak mungkin dari kue (pie) pembangunan yang ada.
Dengan cara pandang yang inward looking, sangat wajar bila mimpi terbang tinggi menjadi Rajawali yang melayang-layang di angkasa Asia dan dunia, hanyalah sekedar mimpi. End. (kk/kf)
*Penulis: Hersubeno Arief, konsultan media dan pemerhati masalah sosial politik