Bila Anies-Sandi tidak berani mengeksekusi, maka absahlah tudingan mereka bahwa Anies-Sandi adalah pasangan gubernur-wakil gubernur yang lemah. Tidak seperti Ahok yang tegas dan berani bertindak. Diferensiasi inilah yang sejak awal coba dijejalkan dalam memori kolektif publik.
Sikap tegas Anies-Sandi yang membatalkan Alexis dan menyusul pulau reklamasi, membuatnya semuanya menjadi gamblang. “Nyali itu beda dengan nyaring.” Bersuara keras, berteriak dan memaki-maki warga, tukang nantangin, kalau kata orang Betawi, bukan berarti dia seorang pemberani yang bernyali. “Tegas, itu tidak sama dengan telengas.”
Semena-mena terhadap rakyat kecil, tetapi lemah di hadapan para taipan, bukanlah sifat yang tegas. Itu sifat yang telengas, kejam.
Penyesatan Informasi
Kaget, kecewa dan bahkan bingung dengan ketegasan dan keteguhan sikap Anies-Sandi, haters ini mencoba mengaburkan fakta, dan melakukan penyesatan informasi. Tidak diperpanjangnya izin Alexis bukan karena ketegasan Anies-Sandi.
Di berbagai platform medsos beredar sejumlah tulisan bahwa izin Alexis sudah tidak diperpanjang sejak bulan September saat DKI Jakarta masih dipimpin Djarot. Jadi Anies dianggap melakukan pembohongan publik.