Eramuslim.com – Untuk ketigakalinya alumni 212 sukses menggelar reuni. Di selenggarakan pada hari kerja, Senin 2 Desember 2019, tak menghalangi massa untuk datang.
Mereka datang dari delapan penjuru mata angin, memadati lapangan Monas, Jakarta.
Tidak hanya berasal dari kawasan Jabodetabek, massa juga datang dari seluruh Indonesia. Bahkan ada yang datang dari manca negara, termasuk AS dan Kanada.
Sayangnya —sesuai namanya— ada tanda-tanda kegiatan kolosal itu terjebak pada romantisme dan hanya menjadi peristiwa sentimental. Kumpul-kumpul. Kangen-kangenan. Atau paling banter melampiaskan kemarahan bersama.
Setelah itu massa kembali ke daerah masing-masing. Kembali dalam rutinitas sehari-hari, sambil menunggu reuni tahun berikutnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, reuni berarti pertemuan kembali (bekas teman sekolah, seperjuangan dan lain sebagainya) setelah berpisah cukup lama.
Tidak ada agenda kerja besar yang terencana. Mimpi memberdayakan ekonomi umat. Membangun kekuatan politik yang solid, menguap begitu saja.