Hersubeno Arief: Aksi Perlawanan Dari Madura

Bagi yang tak kenal kultur Madura, fenomena ini sangat mengejutkan. Aksi ini jauh lebih berani dari aksi “Uji Nyali wefie salam dua jari bersama Jokowi” yang kini tengah ngetrend di kalangan generasi digital.

Bagi Anda yang rajin mengamati media sosial, aksi semacam ini sangat mudah ditemukan bertebaran, di platform pertemanan, maupun situs berbagi video youtube. Sejumlah remaja tertawa dengan riang gembira foto bersama (wefie) Presiden Jokowi sambil mengacungkan salam dua jari.

Inilah sebuah pembangkangan sosial dalam diam. Hanya simbol. Perlawanan tanpa kekerasan. Sementara di Madura, perlawanan kekerasan itu dilakukan dilakukan secara frontal.

Sesuai karakternya, pembangkangan sosial (social disobedience) generasi digital ala Madura, unik, lucu, lugas, tampil beda, dan berani. Dua jari adalah salam kebangsaan paslon Prabowo-Sandi lawan Jokowi-Ma’ruf.

Dilakukan di sebuah acara yang dihadiri oleh Jokowi dan para ulama, jelas merupakan sebuah perlawanan terbuka. Tanda-tanda arus perubahan telah berubah menjadi sebuah gelombang.

Perlawanan meluas

 

Aksi para remaja Madura ini menunjukkan perlawanan/pembangkangan terhadap Jokowi sudah meluas, sampai ke berbagai pelosok negeri. Khusus untuk Madura, menjadi sebuah pukulan keras dan telak. Jawa Timur, khususnya Madura menjadi salah satu medan pertempuran utama yang kini tengah menjadi pertaruhan Jokowi.

Jangan hanya dilihat Madura sebagai pulau. Namun yang jauh lebih penting adalah Madura sebagai etnis. Mereka dikenal sangat solid dan militan. Selain di Pulau Madura, etnis Madura banyak bertebaran di penjuru Tanah Air.