Hentikan Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden

Picu Ledakan Ketegangan Sosial

Kalau kita menggunakan analisis teori konflik, (Jonathan Turner misalnya) diundurnya pemilu serta ditambahnya masa jabatan presiden dan DPR dapat mendorong ketegangan sosial yang sudah ada bisa meledak. Dan ini kita sama-sama tidak inginkan. Sekali lagi, ini kita sama-sama tidak inginkan.

Kita telah bersama-sama menjaga stabilitas politik di tengah ketegangan sosial yang berlarut-larut. Ini berhasil diantaranya karena ada saluran konstitusional berupa pemilu 2024 nanti. Rasa optimisme masing-masing pihak masih ada.

Ketegangan yang ada itu akan diledakkan secara konstitusional dengan cara memilih di bilik suara. Hanya setengah detik. Sebuah ledakan yang damai. Ledakan yang sah dan legal, dan sebuah ledakan yang terkontrol, karena melalui pemilu sah. Ini tepat dan sudah berada pada jalurnya.

Tapi, jika ledakan itu tidak tepat waktu dan bukan pada tempatnya, ini yang tidak kita inginkan bersama. Satu-satunya jalan agar ledakan yang kita khawatirkan tidak terjadi, ‘Stop Amandemen’. Itu saja, titik! Jangan ada amandemen, sampai Pilpres 2024 usai.

Pak Jokowi sudah benar: menolak tambah periode. Mari, jaga konstitusi kita, jaga demokrasi kita, jaga komitmen kita, dan jaga persatuan dan kesatuan bangsa kita.

(Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)