Eramuslim.com -Drama KPK-Setnov memang asyik untuk ditonton atau dikomentari. Tetapi, kita semua jangan lupa “drama lain” yang jauh lebih seru. Drama yang malah akan menentukan jalan hidup kita, generasi penerus kita, anak-cucu kita. Yaitu, drama penjualan aset-aset negara kepada pihak swasta.
Berbagai bandar udara (bandara) dan pelabuhan akan diserahkan pengelolaanya kepada swasta. “Kami akan menswastakan 10 bandara dan 20 pelabuhan untuk diberikan kepada swasta,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Jakarta, bulan lalu.
Penswastaan itu dilakukan, “Agar bandara dan pelabuhan ini tidak memakan APBN lagi,” tambah Menteri Perhubungan.
Selain bandara dan pelabuhan, penguasa negeri juga akan menjual jalan tol yang sudah selesai dibangun. Artinya, pemilik modal tinggal mengutip laba bersih saja. Tol yang baru dibangun, logisnya, tidak akan memerlukan “major maintenance work” (pekerjaan pemeliharaan besar) dalam waktu setidaknya 10 tahun. Paling-paling perawatan rutin yang sifatnya minor.
Waskita Toll Road (WTR), anak perusahaan PT Waskita Karya (BUMN), akan menjual 18 ruas jalan tol yang selama ini mereka kelola di Jawa dan Sumatra. Total panjang jalan tol yang akan dijual WTR sekitar 1,000 (seribu) kilometer. Dari 18 ruas itu, 13 diantaranya dimiliki WTR dengan persentase saham di atas 40%. Diantara 13 itu, tujuh ruas dimiliki WTR hampir 100%.