Oleh: Abdullah Hehamahua
Andaikan Gibran tidak menjadi cawapres, Pilpres 2024, biasa-biasa saja. Sebab, “money politic” dalam Pemilu sudah biasa sejak Pemilu 1971. Bahkan, pencurian suara juga sudah merupakan bagian dari Pemilu itu sendiri. Namun, Pilpres menjadi ramai tahun ini karena ikutnya Gibran sebagai cawapres.
Pilpres 2024, sejatinya juga biasa saja sekalipun ada cawapres yang bernama Gibran, asalkan beliau bukan anak Jokowi. Bahkan, Pilpres mungkin juga berjalan normal saja sekalipun Gibran itu anak Jokowi asalkan, beliau sudah bukan penguasa. Sebab, pewarisan kekuasaan partai ke anak cucu, soal biasa juga di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh Megawati, SBY dan tokoh-tokoh partai lain di Indonesia.
“Blessing in disguise” dalam Pilpres 2024 ini justru dengan tampilnya Gibran sebagai cawapres. Sebab, Gibran dapat membuka kotak pandora mengenai misteriusnya sang ayah, Jokowi. Gibran juga membuka kota pandora yang menyelumuti mobil Asemka yang misterius. Gibran juga membuka aib ayahnya yang terlibat kasus korupsi, baik ketika menjadi, walikota, gubernur, maupun.
Gibran juga membuka kedok Jokowi yang selama ini tampil “ndeso” ternyata seorang pembunuh berdarah dingin. Gibran yang dengan adiknya dilaporkan ke KPK karena kasus korupsi, membuka kedok ayahnya yang menyuburkan korupsi dengan mengamputasi kewenangan KPK.
Gibran yang berbohong tentang ijazahnya sekaligus membuka aib ayahnya sendiri yang memiliki jazah palsu, kasus yang masih berlangsung di Pengadilan. Gibran yang tidak tau diri, membuka kotak pandora ayahnya dan oligarki yang merekayasa putusan MK dan KPU mengenai syarat umur seorang capres/cawapres.
Gibran yang dicalonkan PDIP sebagai walikota Solo membuka keaslian ayahnya yang dianggap petugas partai ternyata seorang pengkhianat kelas kakap. Gibran yang tampil sambil membungkuk di depan para senior, membuka jati diri ayahnya yang dianggap “bodoh” ternyata sangat licik.
Semua rahasia busuk Jokowi, khususnya mengenai mobil asemka, korupsi di DKI, pembunuhan 849 petugas KPPS dan 6 laskar FPI, pemasungan kewenangan KPK, serta cawe-cawenya dalam Pilpres 2024, terbongkar dengan tampilnya Gibran. Bak peribahasa Melayu yang mengatakan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” Artinya, karakter anak, tidak jauh berbeda dengan apa yang dimiliki sang ayah. Seri pertama ini, Penulis mengkomunikasikan mobil ajaib karya Jokowi yang bernama Asemka.
Jokowi Seorang Pembohong ?
Yayasan Wali Kota Sedunia (The City Mayors Foundation), tahun 2012 merilis 10 walikota terbaik peringkat dunia. Jokowi, dinobatkan sebagai walikota terbaik ketiga di dunia. Alasan Yayasan, Jokowi berhasil menjadikan Solo sebagai kota seni budaya. Kedua, ini yang menarik, Jokowi serius kampanye anti korupsi. Benarkah Jokowi anti korupsi.? Saya lalu maklum, mengapa salah satu pernyataan guru-guru besar UGM yang mengatakan, pemimpin boleh salah, tapi tidak boleh berbohong.
Jokowi waktu itu (2012) juga memerkenalkan mobil buatan murid-murid SMK Solo. Terbersit dalam pikiran sebagian masyarakat Jawa, hilang Habibie, muncul Jokowi yang menjadikan Indonesia sebagai negara otomotif. Sebab, Habibie adalah orang pertama di Asia Tenggara yang memproduksi helikopter.
Namun, masyarakat yang cerdas penasaran. Sebab, Habibie diketahui sebagai satu dari 10 orang di dunia pada abad ini yang memiliki IQ tertinggi, 200. Hal tersebut dibuktikan dengan gelar akademik tertinggi yang dimiliki, doktor. Bukan doktor hunoris causa. Jabatan akademik tertinggi pun diraih, yakni profesor. Bukan pula profesor honoris causa. Gelarnya dibuktikan dengan penemuan “Habibie crack theory.”
Teori Habibie ini menyelamatkan perusahaan pembuatan kapal terbang. Sebab, sebelumnya, pesawat yang terbang dari Eropa ke Asia Tenggara, bodynya retak-retak. Pasca penemuan teori Habibie, pesawat terbang tidak lagi mengalami retak-retak. Bagaimana Jokowi memiliki ilmu pembuatan mobil seperti Habibie.?
Habibie sewaktu acara takziah isterinya, mengisahkan bagaimana beliau menemukan teorinya tersebut. Dikisahkan, beliau punya dua kawan sekuliah di Jerman, keturunan Yahudi. Mereka berdua, setiap semester selalu memeroleh nilai IP tertinggi, 4. Penasaran, Habibie nginap di tempat kos kedua mahasiswa tersebut. Habibie ingin tau bagaimana cara mereka belajar.
Habibie, pukul dua dinihari, bangun untuk ke toilet. Habibie terkejut karena menyaksikan salah seorang mahasiswa Yahudi itu sedang belajar. Namun, Habibie terheran-heran ketika mengetahui, apa yang dibaca mahasiswa Yahudi itu. Bukan buku pelajaran. Bukan pula Taurat, kitab suci agama Yahudi. Mahasiswa Yahudi itu menyaksikan keheranan Habibie, lalu berucap, “kalau umat Islam tahu betapa dahsyatnya isi Al Qur’an ini, mereka tidak akan kalah, kapan dan di mana pun.”
Habibie sejak peristiwa itu, bangun dinihari, tahajjud dan membaca Al Qur’an seperti yang dilakukan mahasiswa Yahudi tersebut. Beliau pun membaca kisah Abbas ibnu Firnas, sarjana Islam yang pertama kali membuat kapal terbang. Olehnya, sekalipun negara-negara barat yang pertama memproduk kapal terbang, tapi dalam semua buku digantara di dunia, Abbas ibnu Firnas disebut sebagai pemrakarsa pembuatan kapal terbang.
Diketahui juga, Abbas ibnu Firnas termotivasi untuk menciptakan kapal terbang karena membaca surah Al Isra ayat 1: “Maha Suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Ayat Al Qur’an inilah yang memotivasi Abbas ibnu Firnas untuk melakukan percobaan pembuatan kapal terbang. Habibie, berdasar kisah Abbas ibnu Firnas ini termotivasi untuk menemukan “Habibie Crack Theory.”
Jokowi dan Mobil Asemka
Masyarakat Indonesia, sebagiannya percaya, Jokowi lebih hebat dari Habibie. Sebab, helikopter ciptaan Habibie perlu bahan bakar dan sewaktu-waktu masuk bengkel untuk perbaikan sana sini. Namun, Asemka Jokowi lebih hebat. Sebab, Asemka tidak perlu isi BBM, ganti oli dan masuk bengkel. Bahkan, belasan tahun, sejak tahun 2012, mobil Asemka berjalan di jalan jalan pulau jawa tanpa kelihatan oleh manusia normal. Ia hanya bisa dilihat oleh makhluk ghaib.
Dahsyatnya, helikopter NBO-105 ciptaan Habibie hanya dipesan puluhan unit, baik dalam maupun luar negeri, tapi Asemka, menurut Jokowi dalam wawancaranya, sudah ada enam ribu pesanan. Sesuai dengan budaya sebagian masyarakat Jawa, pemesan mobil Asemka tersebut masih di alam ghaib. Bahkan, Wakil presiden yang seorang kiyai pun ikut-ikutan percaya takhyul bahwa, mobil Asemka tersebut muncul di alam khayalan Jokowi. Mungkin tunggu Gibran jadi presiden ketika Indonesia menjadi negara komunis tahun 2045 baru para pemesan tersebut muncul dengan mobil Asemka buatan negara Tiongkok.
Memerhatikan perilaku rakyat Indonesia yang percaya akan kebohongan Jokowi dan keluarganya, maka tidak mustahil delapan anggota MK juga akan terpukau dengan drama dua Menko dan dua menteri yang tampil dalam persidangan MK. Apakah gerbong 01 dan 03 akan berontak jika MK menolak gugatan mereka.? Sukar dipridiksi. Satu hal yang pasti, Prabowo tidak bisa kendalikan masyarakat Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Irian Barat. Tragisnya, ketika wakil presiden Gibran mengunjungi empat wilayah tersebut, beliau disambut dengan spanduk “Selamat Datang Wakil Presiden Bansos”
(Kuantan, 15 April 2024).