Eramuslim.com – KONON katanya tidak ada kriminalisasi. Semua berjalan alamiah sesuai kehendaknya. Sangat tragis, dugaan kebohongan Ratna itu telah berhasil menyesatkan sejumlah tokoh politik, tokoh masyarakat dan para aktivis (termasuk penulis sendiri).
Kebohongan Ratna itu telah turut serta “memperindah” runtuhnya bangunan kepercayaan (trust building) yang menjadi fondasi yang menyatukan bangsa kita.
Sebetulnya fondasi kepercayaan yang membentuk bangunan bangsa kita itu telah retak sepanjang era reformasi.
Perilaku para pemimpin negara saat ini yang hobi ingkar janji dan bangga menipu rakyat adalah faktor determinan yang mempercepat keruntuhan fondasi kepercayaan tersebut. “Kebohongan Ratna” hanya turut memperindah saja keruntuhan itu.
Kebohongan memang tak akan awet. Kata Abraham Lincoln: “You can fool some of the people all of the time, and all of the people some of the time, but you can not fool all of the people all of the time” (Kamu bisa membodohi beberapa orang sepanjang waktu, dan semua orang beberapa waktu, namun kamu tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu).
Apalagi di era digital, tak butuh waktu terlalu lama mengungkap setiap kebohongan. Tiba waktunya ketika mulut terkunci, suara tak dapat membantah. Tiba masanya ketika teknologi berbicara dengan bukti dan jejaknya. Ketika jejak visual ditayangkan melalui CCTV.
Ketika jejak digital mengurai yang tak terbaca. Tiba waktunya saat jejak transaksi bank berbicara, hingga jejak percakapan telpon mulai mengungkap rahasia tersembunyi.
Situasi seperti itu persis bunyi ayat Alquran (Yasin 65) tentang situasi di “yaumul hisab” atau hari penghitungan amal. Taufik Ismail menggubah ayat itu menjadi lirik lagu dan dinyanyikan Chrisye dengan syahdu: “…Akan datang hari, mulut dikunci, kata tak ada lagi. Akan tiba masa, tak ada suara dari mulut kita. Berkata tangan kita, tentang apa yang dilakukannya. Berkata kaki kita, kemana saja dia melangkahnya…”
Revolusi teknologi informasi saat ini persis seperti keadaan itu. Ketika tidak ada lagi rahasia pribadi, tak ada lagi yang dapat ditutup-tutupi. Seluruh ruang privasi dapat dilacak, diungkap dan ditayangkan. Jumlah dan asal usul harta kekayaan yang diumpetin di rekening gelap di pojok dunia manapun semestinya dapat diungkap. Kedaulatan individu dapat dikatakan telah musnah. Bahkan tembok dan rahasia setiap negara runtuh.