Sayang tidak diberitakan mengenai apakah pelapor sudah bertanya kepada Menkes dan Presiden tentang apakah kedua beliau merasa nama baik dicemarkan gegara Najwa mewawancara kursi kosong. Kebetulan secara pribadi saya mengenal Menkes dan Presiden sebagai dua putra terbaik Indonesia yang berjiwa besar maka tidak mudah tersinggung apalagi hanya gegara Najwa Shihab mewawancara kursi kosong.
Bersama teman-teman sesama pencinta humor di Pertamor, IHIK, Secac, Kokkang, Pakarti, Paguyuban Punakawan, WAGBudPun, Cilwung Merdeka, JRK dll, saya sedang mempertimbangkan layak-tidaknya Najwa Shihab memperoleh Anugrah Humor 2020.
Namun terus terang akibat penakut, maka takut dilaporkan polisi saya masih harus tanya dulu kepada Menkopolhukam dan Menhukham mengenai apakah menganugrahkan penghargaan kepada seorang jurnalis mewawancara kursi kosong merupakan pelanggaran hukum.
Apabila ternyata melanggar hukum maka agar tidak dilaporkan ke polisi, adalah lebih aman apabila saya dan teman-teman pencinta humor harus terpaksa sepakat sigap banting setir untuk memberikan Anugrah Humor 2020 bukan kepada Najwa Shihab namun kepada kursi kosong saja. Merdeka! (end)
Penulis: Jaya Suprana, Aktivis Kemanusiaan