Penasaran saya dibuat, kala Hollywood merilis sebuah Film kolosal dan sejarah nabi Musa AS “Exodus” , yang diperankan Christian Bale , aktor kelas atas Holliwood . Awalnya keinginan- tahu memancing saya untuk menebak nebak , pasti bila Hollywood membuat Film terkait sejarah , apalagi kisah Nabi , kelak akan disimpangkan, seperti sebelumnya kekacauan sejarah dalam film Noah (Nabi Nuh) maupun kisah sejarah yang terkait dengan Mujahid Islam, Muhammad Al Fatih dalam Untold Dracula , pasti nih film “Pasti Ngaco deh”.
Dengan siapkan mental “Ngaconya Film Hollywood” menggiring saya mencoba menonton film tersebut , dengan niat apabila ada penyimpangan cerita dapat kami sharing kepada sesama Muslim kesalahan cerita atau sesuatu yang tidak benar dalam film tersebut.
Kisah berawal ketika nabi Musa dan Ramses menjadi dewasa, di mana mereka berdua menjadi teman dekat sekaligus saudara tiri dalam lingkungan Istana. Gambaran mesir kuno dalam film ini sangat memukau, adanya peradaban tingkat tinggi, dan banyaknya pembangunan fisik yang luar biasa. Musa dan Ramses terlihat keduanya saling bahu membahu , digambarkan mereka saling tolong menolong dalam pertempuran seperti layaknya film action Hollywood. Lajunya kisahnya berawal dengan baik, hingga saya menemukan kejanggalan ketika Nabi Musa berbicara dengan Tuhannya, yang digambarkan sosok Tuhan sebagai seorang anak kecil berusia 7-10 tahun, Luar biasa penghinaan Yahudi Hollywood ini terhadap Penciptanya.
Berlanjut lagi keanehan lainnya, adanya wabah yang diturunkan Allah atas pembangkangan Firaun karena tidak menerima seruan dakwah Nabi Musa, yaitu sungai berwarna darah, dalam film ini digiring secara logika penyebab sungai Nil menjadi berdarah dikarenakan adanya peningkatan populasi buaya ganas di Sungai tersebut, banyak serangan buaya atas para nelayan dan matinya seluruh ikan karena gigitan buaya sebabkan sungai nil berubah menjadi sungai darah dan berbau bangkai, dan memancing rentetan wabah lainnya , dengan munculnya serbuan lalat, kutu, katak dan serbuan belalang yang menghancurkan pertanian Mesir.
Dan yang sangat aneh sekali dan berbahaya adalah, digambarkan bahwa mertua Nabi Musa yaitu Nabi syuaib dan putrinya memiliki keyakinan yang berbeda dengan Nabi Musa AS, sehingga Nabi Musa yang berasal dari Bani Israil mengajak putri Nabi Syuaib yang menjadi Istrinya untuk beralih ke agama Musa yaitu Yahudi Bani Israel . Aneh dan bahaya pemahaman ini … secara tidak langsung mereka ingin memberi pesan setiap Nabi memiliki Tuhan dan agama yang berbeda, jadi wajar mereka para Yahudi hingga zaman sekarang menganggap Nabi Muhammad dan Islam adalah Nabi yang memiliki Tuhan dan agama yang berbeda dengan mereka, tidak adanya hubungan yang jelas antara semua agama samawi yang ada, wong tuhannya berbeda…kata Yahudi Hoolywood tersebut.
Tidak adanya mukjizat tongkat yang selalu digambarkan dalam kitab suci Al Quran sebagai salah satu mujizat Nabi Musa. Tidak ada gambaran sama sekali dan peran tongkat itu digantikan dengan pedang pemberian Firaun.
Satu lagi hal yang sangat merusak cerita asli dari wahyu Allah , pada akhir cerita dalam film ini Firaun dikisahkan tidak termasuk yang tewas tenggelam walau seluruh pasukannya tewas tertelan lautan, dan terbelahnya lautan digambarkan sebagai proses alami yaitu berupa Tsunami dan badai (bukan karena lautan yang terbelah yang diperintahkan Allah ). Semakin merusak ruh keimanan bagi yang menontonnya, Pesan Hollywood ini menggambarkan penolakan mereka tentang jasad Firaun yang diabadikan oleh Allah sebagai bentuk peringatan kepada seluruh manusia setelahnya. Intinya mereka (para Yahudi Hollywood) benar benar menolak adanya bukti tersebut.
Penulis ingin sampaikan setelah menonton Film ini, baiknya janganlah menonton karena akan merusak pola fikir bagi yang tidak mengetahui kisah sebenarnya perjalanan Nabi Musa. Walaupun rasa penasaran mengalahkan anjuran ini untuk menontonnya maka ada baiknya disiapkan dahulu pengetahuan kisah Musa secara lengkap dalam Al Quran atau kisah kisah Nabi agar para penonton tidak mudah disesatkan (apalagi mengajak putra putri generasi Muslim untuk menonton pula) oleh sebuah film Hollywood ini.
Bila saja, penulis memimpikan, Film ini ditangani seorang sutradara Muslim yang beriman tentulah dampaknya akan jauh berarti dan memiliki ruh, karena spesial efek dalam film ini cukup membuat takjub dengan penampilan kondisi Mesir kuno dan bergulungnya lautan merah menghajar pasukan Firaun.
Akhir cerita, film Exodus hanyalah hadir sebagai film kolosal action belaka, tanpa ada ruh keimanan sama sekali…iyalah, wong yang membuatnya kafir…Selamat tidak menontonnya (RK)