Eramuslim – Semakin jelas saja sutradara ini terlihat sebagai pembenci Islam, minimal kepada para tokoh tokoh pejuang Islam, penulis kaget sekali ketika menonton sebuah karya Sang Sutradara dalam film yang berjudul ‘2014’ , yang bercerita tentang Politik Tingkat Tinggi di negeri ini yang sebenarnya tidak ada kaitannya tentang Islam dan umatnya , tetapi sempat-sempatnya sutradara ini tetap melakukan sebuah distorsi sejarah dan menjelekkan salah satu tokoh Islam dunia.
Bahkan Sutradara ini tidak tanggung tanggung menjelekkan seorang Khalifah terakhir Turki Utsmaniyah , Sultan Abdul Majid II.
Penulis tidak akan menceritakan keseluruhan cerita yang terkesan drama action biasa. Tetapi yang sangat mengelitik perasaan Islam penulis, ada saja sutradara ini menyisipkan sebuah dialog ‘pelecehan sejarah’ dalam ruang kuliah antara tokoh pengacara dan dosen hukum yang digambarkan sangat idealis bernama Khrisna Dorojatun (yang diperankan oleh aktor Donny Damara) dengan seorang anak muda yang bernama Ricky Bagaskoro (yang diperankan oleh Rizky Nazar) , ia adalah seorang putera dari kandidat unggulan Presiden Indonesia Bagas Notolegowo (yang diperankan Ray Sahetapy)
Khrisna, dosen yang juga seorang pengacara yang digambarkan lurus itu menanyakan kepada para mahasiswanya, tentang siapa tokoh Indonesia yang merupakan negarawan, maka salah satu mahasiswa menyebutkan salah satu nama kandidat Presiden yaitu Faisal Abdul Hamid, maka dosen itu tidak membahas tentang Faisahnya, tetapi ia membahas tentang apa dibalik nama Abdul Hamid, ada makna penting dari nama Abdul Hamid…
Beberapa saat kemudian , bisa ditebak, Ricky merespon bahwa tokoh Abdul Hamid adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam pembantaian 300,000 orang (Nasrani) Armenia pada perang dunia I , tanpa menyebutkan bahwa tokoh Abdul Hamid itu adalah seorang Khalifah Muslim, yang jasa jasanya luar biasa dalam menjaga teritorial negeri negeri Muslim , yang akhirnya ia tersingkirkan atas konspirasi Yahudi Zionis, Inggris dan Arab Saudi .
Bahkan ucapan terkenal dari Sultan Abdul hamid ketika ia mempertahankan negeri Palestina (yang tidak bisa dipungkiri sejarah) dengan sebuah kalimat yang disampaikan langsung kepada tokoh Yahudi Zionis Thodere Hertzel,” Langkahi mayatku dahulu sebelum anda kuasai palestina !.”
Sekali lagi, ini adalah bentuk ketidak-tahuan atau sebuah bentuk kebencian yang sering disengaja oleh sutradara atas umat Islam, minimal kepada tokoh tokohnya dan konsep Islamnya , penulis mencatat sudah berapa kali sutradara ini menunjukkan kebenciannya dalam karya karya lainnya…
Belum lagi dalam film itu ditampilkan pula kandidat Presiden dari tokoh Islam yang dilakoni oleh Akri ”Ngelaba” yang hanya terlihat sebagai pelengkap politik saja.
Ahhh, Hanung Bramantyo, sampai kapan anda membuat kesan miring terhadap agamamu sendiri…
Dan kepada calon penonton, film ini tidaklah istimewa, jadi buat apa mengeluarkan yang ada di dompetmu ketika kelak tokoh pejuangmu dilecehkan… (Red/Az)
Baca juga :
Turki Kecam Pernyataan Obama Terkait “Genosida” Armenia