Sejak orba Prabowo melihat kenapa ada kelompok yang mau menjauhkan presiden Suharto dari kelompok Islam? Lalu ketika pak Harto memilih pak Habibie sebagai wakil dimulailah pergolakan. Itulah sejarah yang hanya sedikit orang yang tahu.
Itulah posisi Prabowo sejak awal. Dia tidak lahir dari keluarga santri tetapi anda tidak harus menjadi ustadz atau kyai untuk berlaku adil kepada orang Islam di negeri ini. Mungkin itu yang membuat dia pukul meja kalau ada yang mempersoalkan keislamannya.
Prabowo memang bukan seorang muslim santri, tapi jangan tanya posisi politiknya sejak dulu sampai sekarang. Ia tidak punya jarak psikologis untuk bertemu dengan kelompok Islam manapun, yang keras atau yang lunak. Ia gak punya beban hadir di Alumni 212 dll.
Itulah sebetulnya tipikal pemimpin yang kita perlukan. Dia hanya punya masalah dengan PENGKHIANAT. Tapi dia gak anti berbeda pendapat. Saya sering memotong pembicaraan Prabowo dan berdebat keras. Kalau kita benar dia mengakui. Dia berterima kasih.
Memang ini jadi nampak seperti bukan kultur kita? Lalu kultur siapa? Bukankah Indonesia lahir dari perdebatan keras? Bukankah presiden pertama kita orang keras kepala? Prabowo lebih terpukau dengan Sukarno. Apa yang salah dengan gayanya?
Inilah sekilas pribadi dan gaya Prabowo yang sekarang kembali menjadi Capres 2019 melawan orang yang sama yang telah kita beri waktu 5 tahun lamanya. Silahkan menentukan pilihan. Kalau menyerang pakailah ilmu yang lebih dalam. Selamat mencoba. (jj/tsc)