Tadinya, mereka berharap Prabowo akan memilih seseorang yang dapat mereka tuduh RADIKAL dan FUNDAMENTALIS ISLAM biar lengkap. Jadilah sebuah paket “kaum radikal yang akan mendirikan negara Islam yang mengancam masa depan NKRI”. Itu rencana tuduhannya.
Sekarang, mereka masih saja ingin menggambarkan bahwa kalau Prabowo berkuasa, seolah konstitusi kita akan berubah, seolah nanti yang memimpin negara ini hanya satu orang saja. Seolah negara akan kembali dalam zaman purbakala. Mereka menjual ketakutan.
Kepada mereka perlu diberitahu bahwa Prabowo telah mengambil jalan demokrasi. Apapun kata mereka Prabowo berkuasa melalui jalur konstitusi. Beliau mendirikan partai politik Gerindra sebagai jalan satu-satunya yang sah. Malah KELOMPOK INI biasanya anti parpol.
Sejak awal Prabowo sadar bahwa partai politik adalah masa depan negeri ini sehingga di sanalah beliau berjuang hingga partai yang didirikan menjadi partai terbesar nomor 3 di negeri ini yang dalam survei sekarang menuju nomor 2 atau 1. Itu tidak gampang.
Menghembuskan keraguan seolah Prabowo akan menarik sejarah ke belakang hanya oleh orang yang sedang menariknya ke belakang. Intelektual seperti beliau sanggup memahami ide-ide rumit dalam demokrasi. PEMIMPIN BODOH memang kesulitan.
Itulah yang sekarang secara kontradiktif dipamerkan. Di satu sisi, mereka menyerang keislaman Prabowo tetapi di sisi lain mereka marah dengan kedekatan kelompok Islam dengan Prabowo. Kenapa bukan mereka yang dekat? Kenapa kimia Prabowo yang dapat?
Itulah soal sederhana, sejak orde baru tidak ada yang berubah dari Prabowo. Satu pertanyaan yang sering ditanya Prabowo kepada saya adalah, “apa ada yang beda yang saya perjuangkan sejak kamu mahasiswa Fahri?” Memang tidak ada. Karena Prabowo ingin fair saja.