Erick Thohir, Wapres Ad-interim

Erick menyebut rakyat Indonesia jangan sampai memilih Prabowo seorang pemimpin yang terbukti gagal.Erick lupa, Prabowo belum pernah menjadi presiden. Dia dua kali kalah di Pilpres, tapi dia bukan pemimpin gagal.

Sepanjang karirnya sebagai perwira militer, dia  komandan yang sukses dalam berbagai operasi tempur. Dia juga komandan yang sangat dicintai dan dihormati anak buahnya. Disegani kawan dan lawan. Yang benci dan menjelek-jelekkannya, mereka yang gak bisa bersaing dengannya.

Prabowo sukses memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma, Papua. Prabowo juga sukses menjadikan Indonesia sebagai orang pertama di Asia Tenggara yang mendaki puncak gunung tertinggi di dunia, Mount Everest di Himalaya.

Bandingkan dengan Erick yang sempat membeli klub sepakbola ternama Inter Milan. Di bawah kepemilikannya Inter Milan tak pernah juara. Akhirnya Inter dijualnya ke pengusaha Cina. Itu baru namanya gagal. Erick juga pernah membeli klub sepak bola AS, DC United. Juga tidak ada kabar beritanya.

Di tingkat lokal, dia pernah memiliki saham di klub Persib, Bandung. Gebrakannya dengan membeli mantan pemain Chelsea Michael Essien. Pembelian itu dinilai gagal total.  Hayo siapa sebenarnya pemimpin yang gagal.

Kalau mau fair, bolehlah Erick disebut sukses memimpin sebagai ketua panitia pelaksana Asian Games Jakarta 2018. Tapi itu kerja keroyokan. Erick tak lebih bertindak sebagai event organizer (EO).

Sekarang kalau mau taruhan, kita tunggu hasil Pilpres 2017. Apakah peran Erick sebagai pemain pengganti Ma’ruf, dan cawapres ad-interim berhasil? Jangan sampai dia diganti di tengah jalan seperti Mourinho yang baru didepak manajemen Munchester United.

Saya siy gak mau bertaruh seperti para penjudi bola. Haram, rezekinya gak berkah. Hidup juga bakal susah. Cukup sudah rakyat susah. Jangan lagi ditambah-tambah. Tabik Pak Erick…..[rmol]

Penulis: Nasruddin Djoha, pemerhati politik.