10. Saya pribadi awalnya agak ragu dan sempat berpikir kalau kampanye Erdogan ini bakal sepi peminat. Bukan apa-apa, Saudi yang memegang posisi Sekjend OKI dan Jeddah sebagai Ibu Kota OKI sedang kurang bersahabat dengan Turky.
11. Ternyata di luar dugaan, seruan Erdogan disambut para pemimpin negara-negara OKI dengan serius. Bahkan Presiden Venezuela yang bukan anggota OKI juga datang.
12. 57 negara anggota hadir lewat delegasi masing-masing. Presiden kita yang paling ketje ga ketinggalan. Entah itu gegara kepalang basah bawa-bawa Palestina dalam kampanye pilpres kemaren, ga penting :D
13. Saudi yang dikenal sebagai pemimpin negara-negara Islam bahkan tersemat gelar “jantung umat Islam” justru ga hadir. Raja Salman atau Putra Mahkota Ben Salman cuma mewakilan ke menteri urusan Wakaf (menteri agama).
14. Begitu juga dengan Mesir, UEA dan Bahrain. Negara-negara kontra Arab Spring gak berani hadir ke Istanbul. Mereka absen dalam issue paling penting umat Islam: AlQuds.
15. Ini tentu seperti kado buat Erdogan.
Tanpa banyak hal Erdogan bisa menggeser posisi Saudi sebagai pemimpin.
16. Darah Khilafah Utsmaniyah ternyata benar-benar masih mengalir deras dalam tubuh Erdogan, terlihat dari cara dia mengelola issue dan kemudian menerjemahkan dalam tindakan.
17. Di saat yang sama Erdogan mengunci gerak Saudi cs. Saudi, Mesir, UEA dan Bahrain ga bisa berbuat banyak untuk membantu Trump terkait Palestina. Issue sedang dimainkan Erdogan.