Jadi, setiap sumpah jabatan tidak heran Erdogan menyatakan setia pada sekulerisme, karena jalan “Kuda Troya Sekulerisme” yang memang ia ambil.
Akhir kata, merubah kondisi sekulerisme Turki dulu dianggap mustahil, karena memang sampai sekarang juga secara formal masih cap sekuler. Tapi, kalangan ulama dan Islamis di sana tidak putus asa, perlahan tapi pasti sekulerisme di runtuhkan salah satunya melalui jalur Kekuasaan.
Kekuasaan untuk kepentingan Islam itu sendiri, bukan untuk duniawi seperti yang dituduhkan oleh orang-orang yang membatasi diri sibuk di majelis Ilmu, tapi kadang gatal ngomentari politik kaum Islamis, ya kaum Islamis, karena politik kaum sekuler aman dari nyinyiran mereka.[kk]
*Penulis: Bilal Ramonez, pemerhati Turki