Oleh Asyari Usman
Hampir pasti, Bobby Nasution (BN) tidak akan melenggang ke kursi gubernur Sumatera Utara (Sumut) tanpa lawan. Dan lawan itu bukan “kaleng-kaleng”. Sangat mungkin Bobby terpental kalau proses elektoral berjalan jujur dan adil.
Kemarin, 10 Agustus 2024, Edy Rahmayadi (ER) ditugaskan oleh PDIP untuk mempersiapkan beberapa hal. Yaitu, memilih calon wakil gubernur dan mengajak parpol lain untuk berkoalisi meskipun PDIP bisa sendirian mengusung mantan Pangkoatrad itu
PDIP kemarin menyerahkan surat tugas kepada Edy. Meskipun penugasan ini belum bisa disebut sebagai pencalonan, namun status ER sebagai calon sudah 50 persen, kata seorang politisi senior Banteng.
Yang perlu kita lihat adalah sebesar apa peluang Edy untuk menang dalam Pilgub 27 Nobember nanti? Seberapa berat pertarungan melawan Bobby?
Bila dibaca sentimen publik Sumut terhadap dinasti politik Jokowi, peluang Edy untuk menang sangat besar. Dia akan menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap dinasti Jokowi yang diwakili oleh Bobby Nasution.
Selain itu, Bobby sendiri belakangan ini disebut-sebut ikut memiliki tambang nikel di Maluku Utara (Malut). Bersama istrinya, Kahiyang. Nama BN muncul belum lama ini dalam sidang kasus suap dan gratifikasi dengan terdakwa Abdul Ghani Kasuba —mantan gubernur Malut. Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyarankan agar KPK memeriksa Bobby.
Kalau keterkaitan Bobby dengan kasus Kasuba berlanjut ke ranah pidana maka ini akan terus mengganggu menantu Jokowi itu. Apalagi KPK bertindak tegas, tidak tebang pilih. Ada kemungkinan Bobby bakal tersangkut. Bisa jadi dia terhambat ikut pilgub.
Dalam situasi begini, Edy semakin mudah untuk menang. Tetapi, tanpa masalah hukum yang terkait kasus Kasuba pun, Edy bisa mengalahkan Bobby. Dukungan warga Sumut masih sangat kuat.
Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dinasti politik Jokowi akan mempersatukan berbagai elemen yang berbeda. Bersatu melawan kesewenangan Jokowi. InsyaAllah ini akan menjadi kenyataan.
Sebagaimana yang terlihat di seluruh pelosok negeri, rakyat Sumut juga tidak akan membiarkan dinasti Jokowi berlanjut. Para pemilih lintas parpol dipastikan akan bersatu padu untuk menyelamatkan demokrasi yang dirusak oleh rezim.
Rakyat Sumut akan menolak Bobby Nasution yang lahir dari nepotisme penguasa. Edy Rahmayadi akan menjadi simbol perlawanan terhadap dinasti Jokowi.[]
11 Agustus 2024
(Jurnalis Senior Freedom News)