#2019GantiPresiden justru booming. Eskalasinya tak terbendung. Makin besar gelombangnya ketika Jokowi bereaksi. Kaos kok bisa ganti presiden? PDIP juga ikut bereaksi. Malah lebih kenceng. Reaksi Jokowi dan PDIP seolah jadi umpan. Memancing gelombang. Makin membesar. Seperti mendapat Sparing partner. Rakyat yang jadi oposisi makin bersemangat. Ada tantangan. Sejak itulah, asesoris #2019GantiPresiden seperti sunami. Branding alami.
Puasa adem. #2019GantiPresiden beristirahat. Tak banyak muncul iklannya. Ramadhan, umat Islam khusu’ berpuasa dan jalani ibadah. Mudik lebaran. Dikasih umpan lagi. Kali ini berupa spanduk. Tol Jokowi. Nah, ramai lagi. Seolah jadi THR lebaran. Dapat umpan lagi. Bersemangat lagi.
Iklan “Tol Jokowi” adalah langkah blunder untuk kesekian kalinya. Kenapa? Tak simpatik. Mempertegas polarisasi. Memancing kegaduhan. Merusak suasana mudik. Membuat banyak pihak marah. Tersinggung. Makin phobia dan tak suka kepada Jokowi. Dan ujungnya, akan memperbesar gelombang anti Jokowi. Tidak cerdas bukan?
Kok jadi ikutan nulis yang beginian ya? Isu murahan. Gak penting. Biarlah sesekali iseng. Ngusir sepi, karena pada mudik. [swamedium]
*Penulis: Dr. Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa