Komitmen janji Jokowi ini menjadi titik lemah dalam persaingannya di pilpres 2019 nanti. Tim Jokowi mesti melakukan pertama, percepatan dalam menunaikan janji-janji yang masih mungkin direalisasikan. Waktu tak banyak tersisa. Kedua, mengemas program-program andalan yang sudah terlaksana menjadi tampak sangat sukses. Biar kelihatan aduhai dan luar biasa. Ketiga, mempersiapkan “double cover” untuk menangkis setiap serangan terkait janji politik yang tak mampu dipenuhinya. Buat “jurus berkelit” yang jitu.
Jika Anies ditakdirkan jadi lawannya, Jokowi diprediksi akan sangat kewalahan. Soal menyerang, Anies punya kemampuan taktis di atas rata-rata. Anies orang yang cerdas membaca dan mengoreksi data.
Jokowi tentu tak ingin Anies jadi lawan tandingnya. Caranya? Diantara pilihan yang dianggap paling cerdas adalah melakukan akuisisi. Anies jadi cawapres Jokowi. Anies bersedia? Jika jawabannya iya, Anies dipastikan akan kehilangan simpati dan muka. Terutama di hadapan para pendukungnya. Orang malah bisa menuduhnya oportunis dan pemburu jabatan.
Ketegasan dan keberanian? Jokowi dikenal publik dekat dengan taipan. Dalam beberapa hal, tak mudah bagi Jokowi untuk tegas dalam keputusan. Terutama jika menyangkut kepentingan Taipan. Tidak hanya Jokowi, umumnya presiden Indonesia mengalami hal yang sama.
Sebagai gubernur, Anies menegaskan posisinya tidak mau didekte oleh taipan. Alexis ditutup dan reklamasi dihentikan. Pembelian Rumah Sakit Sumber Waras dinego ulang karena terbukti ada kesalahan. Dan Pemprov DKI rugi 191,33 milyar. Jika tidak mau, terpaksa dibawa ke pengadilan.
Tak ada beban bagi Anies terhadap taipan membuat Anies berani dan tegas dalam mengambil setiap keputusan. Meski harus berlawanan dengan taipan, bahkan kadang harus menghadapi kekuasaan.
Dari fakta-fakta itu, Anies kuat di terobosan ide, terukur janji dan komitmennya, serta lebih punya ketegasan dan keberanian. Ini bisa Anies lakukan, karena ia bebas dari jasa dan sandera taipan. Tak banyak kepala daerah, termasuk pemimpin negara, yang mampu keluar dari jalur dan jeratan modal para taipan.
Bagaimana jika Anies jadi presiden? Samakah sikap tegasnya seperti ketika jadi gubernur? Waktu yang akan membuktikan.
Langkah-langkah Anies ini bisa dikapitalisasi timsesnya untuk menjadi brand yang akan sangat berarti untuk menandingi Jokowi di 2019.
Anies punya potensi besar menjadi pesaing terberat Jokowi di pilpres 2019. Ini tak menutup kemungkinan jika Prabowo legowo. Sebab, dibanding Prabowo, Anies lebih menjanjikan. Sebagai “King Maker”, Prabowo bisa menjadi pemain yang sesungguhnya.
Jika Anies menang, maka itu juga merupakan kemenangan Gerindra. Gerindra akan terlibat bantu urus pemerintahan. Ujungnya, Prabowo juga pemenangnya.
Jakarta, 25/1/2018
Oleh Tony Rosyid
Silahkan subscribe eramuslim official channel di youtube…
Sejarah terus saja berulang…
Klik link dibawah ini:
https://www.youtube.com/channel/UCes9taUDLMYdjri8mZFor_w