Indikasi yang disampaikan YLBHI memberi warning bagi kita bahwa demokrasi sudah mati atau hampir mati. Penangkapan2 lawan politik dilakukan persis sama seperti jaman Suharto dan Sukarno. Inipun sebuah peringatan besar
Lalu bagaimana politik Prabowo saat ini?
Kepergian Prabowo ke Brunei Darussalam beberapa waktu lalu telah menjadi perhatian banyak pihak. Sultan Bolkiah adalah seorang Sultan atau pemimpin anggota negara persemakmuran. Dengan demikian dia mempunyai hubungan baik dengan 53 negara Commonwealth. Apakah Prabowo kesana bertemu Sultan?
Saat ini Prabowo pergi ke Austria. Sebelumnya Dubai, Uni Emirat Arab. Dengan siapa Prabowo bertemu? Juga masih dirahasiakan. Namun, sebagai sahabat King of Jordan dan mempunyai jaringan eks pasukan elite se dunia, dapat dipastikan Prabowo bertemu dengan banyak orang penting. Apalagi Prabowo mempunyai hubungan baik dengan Natanael Rothschild, salah satu bankers terbesar dan tertua di dunia.
Prabowo sendiri sebelumnya berangkat dengan sekertaris parlemen Rusia. Dan seorang warga Amerika.
Kepergian Prabowo dalam perspektif olok2 musuh politiknya sebagai melarikan diri tentu bersifat sumir, namun itu bisa saja terjadi.
Ayatollah Khomeini pemimpin Iran, Vladimir Lenin pemimpin Russia, Benigno Aquino pemimpin Filiphina adalah contoh2 pemimpin sebuah bangsa yang terusir dari negerinya. Seandainya Prabowo meninggalkan Indonesia karena sudah tidak ada demokrasi, dan dia dianggap sebagai otak makar, maka tentu saja Prabowo dapat memindahkan pusat perjuangannya di luar negeri.