Eramuslim.com – Nathaniel Kriehn, dari Leeds Beckett University, melemparkan pertanyaan “What is a hero?” dalam situs researchgate.net, yang mendapat tanggapan dari 27 intelektual dari 27 kampus berbagai negara di dunia.
Beberapa hal dalam setengah dialog tentang pahlawan di situ menunjukkan beberapa hal penting untuk disimak tentang siapa itu pahlawan. 1) pahlawan itu adalah “pahala wan”, yang harus dibedakan dengan idol maupun “cultural icon”. Pahala wan adalah orang baik atau berbuat baik atau “altruism” dengan mengorbankan kepentingan dirinya demi masyarakat. 2) Pengertian ini akan mengalami distorsi dalam relasi terhadap perbedaan kultur, tempat dan waktu. Di Jerman, dulu misalnya pahlawan itu hanya dikaitkan dengan “warrior”, alias pahlawan dalam perang. 3) popular culture saat ini dapat menciptakan pahlawan dalam “fictional hero” yang ukurannya kadang dapat melebihi batas standar manusia biasa, seperti Superman, maupun membalikkan persepsi hero (pahlawan), seperti Joker sebagai pahlawan kaum miskin kota melawan Batman.
Dalam konteks Indonesia dan Hari Pahlawan saat ini, pahlawan yang kita definisikan adalah ala klasik yang merujuk pada pengorbanan seseorang untuk membela masyarakatnya, khususnya rakyat kecil. Merujuk pada itu Soekarno dan para “founding fathers” adalah pahlawan sejati.
Apakah ada pahlawan seperti yang kita bicarakan di atas?