Dr. Gamawan fauzi: “Minang Marentak!”

Eramuslim.com – Pernyataan DR. Ade Armando dosen UI yang mengomentari permintaan Gubernur Sumatera Barat untuk menutup aplikasi injil berbahasa Minang di google play store kepada Menkominfo, bahwa: “Orang Minang terbelakang dan lebih kadrun daripada kadrun, padahal dulu banyak menghasilkan orang-orang pintar”, mendapat reaksi yang luas di kalangan masyarakat Minang.

Tak kurang dari Ketua MUI Sumbar, buya Gusrizal Gazahar Lc.MA mengeluarkan pernyataan yang sangat berkelas. Menurut Ketua MUI tersebut, para pemimpin asal Minang, lahir dan dibesarkan di surau. Surau adalah tempat belajar Alquran, Alquran itu adalah Kitabullah. Itulah yang menjadi filosofi masyarakat Minang, yaitu Adat Basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Ketua MTKAAM, Irfianda Abidin lebih keras lagi. Beliau menyatakan mencoret nama Ade Armando sebagai orang Minang dan ada pula yang menantang Ade Armando untuk diskusi terbuka.

Dikalangan masyarakat luas yang umumnya terlibat dalam media sosial, juga merasa gerah, banyak group WA yang saya ikuti memperbincangkan dan member nya merasa tersinggung dengan pernyataan Ade Armando itu, walaupun seperti biasa, tentu juga ada yang diam dan bahkan membela. Tapi jumlahnya tak banyak.

Kenapa orang Minang tersinggung? Maaf. Kalau ada ucapan yang sama untuk suku bangsa lain di negeri ini, apakah masyarakatnya juga tersinggung? Pertanyaan itu di lontarkan kepada saya dari seorang teman yang bukan berasal dari Minang. Saya jawab, “Tergantung kepada suku bangsa mana pernyataan itu di alamatkan dan apa pernyataannya. Kalau anda menghina Hindu kepada suku Bali, saya kira mereka juga akan tersinggung. Setiap kelompok masyarakat, apalagi suku bangsa, mempunyai filosofis dalam hidup mereka”