De-Qur’anisasi

Oleh karenanya tidak radikal atau intoleran jika Allah SWT berfirman :

“udzina lilladziina yuqootaluuna biannahum dhulimuu wa innallaha alaa nashrihim laqodiir” (telah diizinkan berperang bagi mereka yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dizalimi dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk menolong mereka)–QS Ali Haji 39.

Demikian juga dengan :

“falaa tuthi’il kaafirina wa jaahiduhum bihi jihaadan kabiiro” (Janganlah kamu mengikuti  dan ta’at pada orang kafir dan berjihadlah atas mereka dengan jihad yang besar)–QS Ali Furqon 52. 

Jika ayat-ayat seperti ini dikaitkan dengan radikalisme, maka sama saja ia atau mereka telah menuduh Allah itu radikal dan intoleran.

Tuduhan keji khas orang-orang yang memang berkualifikasi kafir. (FNN)