Eramuslim.com – MUNGKIN ada yang berpendapat begini: tidak peduli utang atau cetak uang, yang penting uangnya dibagi untuk kita-kita. Seperti juga prinsip ”amplop merah itu tidak penting, yang penting isinya”.
Maka utang atau pun cetak uang, yang penting uangnya akan dialirkan ke mana?
Kalau utang, yang akan terima uang adalah kementerian keuangan. Masuk APBN. Dari sini uang hasil utang bisa dialirkan ke mana saja –sesuai dengan program pemerintah.
Kalau cetak uang, hasil cetak uang itu menjadi milik bank sentral –Bank Indonesia.
Maka, kalau keputusannya nanti cetak uang, dari mana pemerintah dapat uang? Pinjam ke BI? Kan tidak ada pintunya?
Berarti pemerintah memang benar-benar sulit –harus lebih banyak kita doakan. Mau cari utang, sulit. Tidak mudah cari utangan di situasi sekarang –semua negara mau utang. Mau cetak uang, uangnya menjadi milik Bank Indonesia.