Mahathir memilih cara elegan. Meski kelihatannya seperti mengungkap kelemahan diri sendiri.
Mahathir lantas menekan Tiongkok. Harga yang semula 65,5 miliar Ringgit itu turun tinggal 44 miliar. Turunnya saja 21 miliar. Itu tadi. Cukup untuk membangun dua menara kembar. Yang begitu iconic di Kuala Lumpur.
Memang panjang proyek itu dikurangi. Dipotong 40 km. Dengan cara memperbaiki jalur. Tapi hitungan per kilometernya pun memang lebih murah. “Turun dari 98 juta Ringgit ke 68 juta,” ujar Daim kepada wartawan Jumat kemarin.
Dua pihak kini lega. Mahathir bisa memenuhi sebagian janji kampanyenya yang garang: batalkan proyek Tiongkok.
Tiongkok juga lega. Akhir bulan ini akan ada muktamar OBOR di Beijing. Semua negara yang terkait proyek One Belt One Road akan hadir. Kasus Malaysia tidak akan jadi duri lagi dalam Summit itu.
Saya belum dapat keterangan siapa yang hadir di muktamar itu untuk mewakili DPC OBOR cabang Indonesia.[psid]