Catatan Zeng Wei Jian: Ngawurnya Remy Silado

Menurut Vickers (A. A History of Modern Indonesia Cambridge University Press, 2005), Dutch colonial rule mendirikan pusat pemerintahan di Jakarta sejak tahun 1619. So too, Batavia became the center of the Dutch East India Company’s trading network in Asia.

Di Jakata, ada 68 Gubernur Jenderal in total. Zaman Dutch East India Company ada 32 orang, dari Pieter Both (1610–1614) sampai Willem Arnold Alting (1780–1796). Plus Era Dutch East Indies yang punya 36 Gubernur Jenderal. Ngga termasuk Sir Thomas Stamford Raffles, Lieutenant-Governor of British Java (1811–1815).

Jakarta jadi gerbang penaklukan Inggris atas seluruh Tanah Jawa. Tahun 1811, dari Malaka, Lord Muito memerintahkan Sir Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa.

Raffles mengerahkan 60 kapal perang. Menggempur Jakarta. Tanggal 26 Agustus, Jakarta jatuh ke tangan Inggris.

Sebelum Jepang masuk, Jakarta menjadi colonial city selama 320 tahun. Kantor Gubernur Jenderal (Kasteel van Batavia) dan fortress (Fort Jacatra) didirikan di sini. Rijswijk Palace dan Istana Gambir tetap jadi pusat pemerintah Kolonial Jepang (Saiko Shikikan).

Jakarta selalu menjadi enclave The Dutch. Sensus tahun 1699, populasi orang Belanda mencapai 1,783 jiwa. Disamping ada 3,679 Chinese; 2,407 Mardijkers inlandse Christenen); 670 Mixed blood; dan lain-lain sebanyak 867 orang.