Eramuslim.com -“Ga salah koh Zeng Wei Jian? Temen kampus saya banyak yang benci (HRS) walaupun dia ISLAM?” tulis Netizen X.
I don’t have the right to airing a comment. Itu domainnya sesama muslim. Saya ngga punya kompetensi berkomentar soal itu.
Saya punya beberapa teman satu type. The secondary haters. Mereka kerja di US Aid, NGO, feminist, LGBT, pluralis palsu, sekular, liberalis uneducated, stupid leftist, dan job-seekers.
Opini mereka miring semua. Ngaco. Sok tau. Keminter. Weird. Bikin ngakak. Saat mereka berargumentasi, kedengarannya cuma blup-blup-blup.
Mereka korban hoax, framming media, spin, propaganda merah. Pembenci utama Habib Rizieq Syihab adalah drug-dealers, mucikari, bos-bos underworld, penjual gadis dan koruptor. Teman-teman saya, cuma terima info tersier.
Nyatanya, Habib Rizieq orang baik. Bagaikan Singa Gurun Pasir. Ulama besar. Rendah hati. Humoris. Ilmunya tinggi. Bukan penyuka publikasi.
Saya ingat, hujan gas-gas air mata di Aksi 411. Seorang mantan Kopassus ex anak buah Pa Prabowo Subianto sembunyikan saya dalam ruang kerja Pamdal Gedung MA. Mata perih. Merah. Sakit akibat gas air mata rasanya pedas. Seperti ada knalpot di dalam paru-paru.
Habib Rizieq Syihab ada di atas mobil komando. Ditembaki gas air mata. Bertubi-tubi. Alamax, dia santai aja. Ngga ngacir. Ngga panik. Dia bertahan. Supaya microphone tidak jatuh ke tangan penjahat.