PKS-PAN sebenarnya punya alternatif. Ada solusi. Gabungan PKS-PAN bisa cari capres alternatif . Gandeng Demokrat, maka syarat kursinya cukup Demokrat punya 61. Ditambah PAN-PKS 89 kursi. Total 150 kursi. Lebih dari cukup. Kenapa tidak berani ambil langkah alternatif?
Gerindra? Bisa diajak gabung tanpa syarat capres. Total kursi 223. Hampir 50%. Apalagi kalau calon yang diusung diyakini menang. Bisa menggoda partai koalisi istana. Tak ada yang mustahil dalam negosiasi. Seni berpolitik adalah negosiasi yang paling realistis. Realistis itu fokus pada kemenangan. Bukan pada ego _elektoral effect_ partai. Bukan mau memperpanjang nasib sebagai oposisi.
Memang, bersama lebih baik. Itu prinsip dalam koalisi. Jika tidak bisa? Mesti ada keberanian mengambil langkah alternatif, tapi cerdas, cermat dan efektif. Itu baru berpolitik yang berkarakter dan matang. Nyapres kok untuk jadi oposisi? Gak rasional. Gak realistis. Dan tidak menarik. Kalah sebelum bertanding. Melempem. Penonton kecewa.
Prioritas bagi oposisi mestinya bagaimana menang di pilpres 2019. Itu suara umat selama ini. Inilah yang mesti menjadi fokus tujuan dan diiutamakan, khususnya oleh PKS dan PAN yang mengaku sebagai partai umat. Jika tidak, maka partai-partai itu hanya akan dianggap jualan umat. Mereka malah akan dutuduh berkhianat kepada umat.[kk/swamedium]
*Penulis: Dr. Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa