Jika yakin Prabowo menang, kenapa PKS-PAN tidak dukung dari awal. Tanpa syarat cawapres. Maksimalkan kerja politik dengan pertama, ajak gabung partai yang lain. Kedua, optimalkan peran dan jaringan umat. Sebaliknya, jika tak yakin Prabowo akan menang, mengapa PKS-PAN tidak minta Prabowo mundur legowo. Simple. Dikenal sebagai negarawan, Prabowo bisa terima dan legowo. Dengan catatan, ada data akurat dan analisis yang meyakinkan. Elektabilitas Prabowo tak bisa diupgrade, misalnya ini jadi alasan. Akan jauh lebih realistis dari pada sikap saling mengunci. Jangan sampai majunya Prabowo dan Ahmad Heryawan semata-mata alasan _elektoral effect_ partainya masing-masing. Jika benar begitu, mereka tak punya mental sebagai pemenang.
Jika digabung, suara PKS dan PAN sebenarnya lebih besar jumlahnya yaitu 89 kursi dibanding Gerindra, 73 kursi. Tapi, nampaknya PkS-PAN kalah senior, sehingga ada rasa segan sama Prabowo? _politik kok rasa segan_.
Sementara, Prabowo tidak akan pilih cawapres dari kader PKS, karena Gerindra, dengan hasil survei dan kalkulasinya, yakin betul tak akan menang jika cawapres dari PKS. Prabowo-Ahmad Heryawan 10,2%. Masuk akal juga alasan Gerindra. Akhirnya, bertepuk sebelah tangan. Atas sikap ini, sebagian kader PKS menganggap Prabowo tidak konsisten. Lah kok? Kabarnya ada perjanjian: 2019 capres Gerindra, cawapres PKS. Kok sekarang gak mau terima cawapres dari kader PKS. Mau komitmen sama MoU, atau mau menang? Sepertinya perlu istikharah. Biar lebih kelihatan partai Islamnya.
Gerindra dan PKS buntu. Tak mudah terurai, mengingat keduanya sama-sama kekeuh. Lalu, posisi umat dimana? Diajak bicara? Disertakan dalam menentukan keputusan capres-cawapres?
Koalisi PKS-Gerindra terancam bubar. Jika iya, apakah lalu abstain di pilpres 2019? Kabar sudah mulai terdengar. Putus asa? Ngambek? Jika itu pilihannya, maka umat selama ini salah menitipkan suara. Merasa tertipu dengan sikap partai yang belum matang jadi oposisi. Belum siap untuk menang. Mereka pikir partai ini mikirin umat. Ternyata? Yang satu kekeuh ingin capres. Yang satunya lagi tetep ingin cawapres. Sama-sama ngototnya. Emang umat didenger? Ke-GR-an.