Selama ini protes dan kritik banyak disampaikan rakyat baik kepada pemerintah maupun DPR, tetapi hasilnya nol besar, tidak ada perubahan yang menunjukkan bahwa negara berjalan di relnya sesuai amanat proklamasi dan UUD 1945.
Singkatnya, aksi-aksi akan terus diperlukan untuk ketika negara sudah menyimpang jauh dari cita-cita konstitusi. Ini adalah hal yang kerap terjadi di setiap rezim. Pemerintahan SBY pun pernah menghadapi berbagai aksi yang memprotes kebijakannya. Tentu yang dimaksud di sini adalag aksi damai, aksi moral.
Mengapa Perlu Koalisi?
Koalisi terbentuk ketika semua kelompok-kelompok aksi sudah sampai pada satu titik pemahaman bahwa kini saatnya arah negara harus diluruskan lagi.
Negara harus diselamatkan segera. Koalisi juga menunjukkan bahwa gerakan moral ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, lintas agama, suku, etnis, profesi dan status sosial.
Koalisi juga mensinergikan semua kekuatan rakyat dalam suatu kepempinan aksi agar aksi berjalan dengan damai tetapi memiliki daya juang yang sangat besar untuk mendorong lahirnya perubahan yang menyelamatkan negara ini.
Format Menyelamatkan Indonesia
Sebagai koalisi yang baru dideklarasikan, saya sangat berharap KAMI dapat segera menggelar agenda aksinya agar menjadi gelombang-gelombang besar yang mengikut sertakan pastisipasi rakyat. Hingga menggelinding bak bola salju yang terus membesar.
Tetapi seringkali dalam sejarah suatu koalisi gerakan moral terjadi persaingan yang melibatkan ego figur atau tokoh untuk didaulat menjadi tokoh sentral atau pemimpin koalisi. Saya pikir ini adalah langkah berikutnya.
Langkah pertama adalah membesarkan gerakan moral KAMI. Jika sejak awal sudah kental dengan persaingan para tokoh, maka besar potensi gerakan layu sebelum berkembang. Mudah untuk ditunggai, di fiet a comply dan dikoptasi.
Juga di tahap pertama ini sudah bisa disosialisasikan kepada rakyat bagaimana format menyelamatkan Indonsia. Apakah format nya melalui rute Pilpres atau suatu majelis.
Jika pilpres, mau pilpres yang seperti apa, tanpa atau tetap dengan threshold. Jika majelis mau model seperti apa. Apapun itu menurut saya adalah konstitusional selama rakyat yang menghendakinya.
Format menyelamatkan Indonesia ini penting untuk dikomunikasikan agar rakyat melihat suatu perjuangan moral yang konstitusional dan sangat realistis. Dengan demikian partisipasi rakyat terlibat dalam gerakan moral ini akan cepat membesar.
Sekali lagi, saya dukung KAMI 2020. Maju tak gentar. Mari bung kembalikan Indonesia pada arah yang benar. Wassalaam.(end)
(Penulis: Gde Siriana, Aktivis Bandung Initiatives, yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus)