Buzzer, Makhluk Pemecah Belah Bangsa

Dari berbagai macam dampak dari prilaku buzzer sekarang, kita bisa ambil tesis bahwa prilaku buzzer kekuasaan telah merusak tatanan demokrasi, selain itu buzzer secara eksplisit juga telah memberikan akibat pada perpecahan bangsa ini.

Disparitas antar anak bangsa terjadi karena pendengung yang selalu melabeli sebagian anak bangsa kita sebagai kaum radikal dan intoleran, mereka sendiri tidak sadar bahwa sikapnya dalah bagian dari intoleran dan radikal. Kalaupun sikapnya buzzer diangap toleran tapi toleran yang menindas.

Toleransi pada masa ini tampak bertentangan dengan apa yang dulu menjadi asal-usulnya, dalam pandangan almarhum almaghfurllah KH. Abdurrahman Wahid bahwa toleransi bukan hanya sekedar menghormati atau tenggang rasa, tetapi harus diwujudkan pengembangan rasa saling pengertian yang tulus dan bijaksana, kemudian diteruskan dengan saling memiliki dalam kehidupan menjadi “ukhuwah basyariyah”. (Wahid, 1981: 173).

Namun, justru yang terjadi sekarang berbeda, bahwa apa yang dinyatakan dan dipraktikkan sebagai toleransi masa ini menjadi alat penindasan dalam banyak perwujudannya, mereka yang menyatakan paling toleran, penjaga Pancasila, namun malah berbuat rasis, memfitnah orang lain sebagai kaum radikal dan intoleran. Jadi sikap buzzer ini katanya toleran tapi menindas.

Untuk itu, para buzzer berhentilah bersikap sebagai buzzer yang mengumbar fitnah, hoax, dan cacian. Mari kita rangkul saudara kita semua demi membangun bangsa kita yang adil dan beradab.[]

Penulis: Qomaruddin