Berpakaian Tapi Telanjang

Pakai Dulu Celanamu

Kasus penganiyaan yang disertai aksi penanggalan paksa sebagian pakaian Ade Armando oleh sekelompok orang yang mengusik perhatian publik. Menjadi fenomena yang unik dan layak untuk diangkat sebagai fenomena sekaligus disfungsi sosial. Kejadian di tengah-tengah aksi unjuk rasa mahasiswa menggugat pelbagai kebijakan pemerintah itu, menarik ditinjau bukan hanya dari sudut pandang politik dan hukum semata. Tapi peristiwa itu menghentak kesadaran banyak pihak, bahwasanya saat ini semakin marak dengan kemunculan dendam sosial dan kemunduran peradaban Indonesia sebagai sebuah negara bangsa.

Terlepas dari motif dan tujuan yang menyebabkan kejadian   pengeroyokan massa terhadap Ade Armando sehingga menimbulkan polemik dan kontroversi. Tak larut dan terkecoh dengan premis pengalihan isu atau bukan. Suka atau tidak suka, kejadian tersebut divonis telah menjadi irisan dan sub koordinat politik  kekuasaan. Ada proses demokrasi yang sedang berlangsung, ada penggunaan operasi intelejen yang tersembunyi dan tentunya ada upaya membangun opini serta target politik dari tangan-tangan rezim kekuasaan yang bermain.

Isu, intrik dan fitnah begitu kental dalam babak belurnya Ade Armando. Sekental penghinaan, penistaan dan penodaan Ade Armando yang membuat babak belurnya geliat demokrasi, kehidupan beragama serta  persatuan dan kesatuan bangsa. Ade Armando telah menjadi pelaku sekaligus korban dari rekayasa sosial dan politik yang selama ini dipertontonkan dihadapan publik secara telanjang dan vulgar. Ade Armando telah ditelanjangi sekalian menelanjangi konspirasi kejahatan kemanusiaan yang ada pada dirinya sendiri dan rezim kekuasaan.