Jika Iriawan mampu membuktikan dua hal itu, maka kecurigaan terhadap Polri bisa ditepis. Ini sekaligus menghilangkan image terkait skenario istana dalam Pilgub Jawa Barat.
Sebaliknya, jika Iriawan justru bermain di Pilgub Jawa Barat. Melakukan intervensi politik. Maka secara otomatis akan menghancurkan nama baik Polri. Sekaligus menegaskan kecurigaan publik terhadap skenario istana. Ini akan menambah daftar blunder bagi istana. Dan, Pilgub Jawa Barat pun ternoda.
Kita tunggu, mampukah Iriawan menjalankan tugas plt gubernur Jabar itu “on the track”? Atau justru menjadi agent politik tertentu. Sejarah tidak diam. Pasti akan bicara. [swamedium]
*Penulis; Dr. Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa