Ayo Pak Jokowi, Bicaralah Nyatakan Sikap Tegas (Lagi)

Presiden Jokowi sendiri sebenarnya sudah beberapa kali menyatakan menolak wacana priode ketiga jabatan presiden. Dia bahkan mencurigai  wacana penundaan Pemilu 2024 itu hendak mencelakakannya. Jokowi pasti tahu bagaimana dulu Presiden Soeharto “diumbang” para pembantunya untuk terus saja menjabat presiden.

Dengan memanipulasi dan mencatut nama rakyat. Jokowi tentu menjadikan juga pelajaran peristiwa kudeta yang  dilancarkan pasukan elit tentara Guinea terhadap pemerintahan Presiden Alpha Conde, 5 September 2021. Hanya setahun setelah Alpha Conde terpilih  untuk priode ketiga ia  bersama politisi mengubah kontitusi yang membatasi jabatan presiden dua kali di negaranya.

Tidak ada salahnya Presiden Jokowi  belajar  dari pengalaman Presiden Gusdur yang “dilengserkan” dalam  Sidang Istimewa MPR -RI 2001 setelah memberlakukan Dekrit Presiden yang membubarkan parlemen.

Sekadar mengingatkan dekrit itu berisi Maklumat Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001 untuk membekukan MPR dan DPR, dan mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat, dan membekukan Partai Golkar.

Ayo Pak Jokowi perlu bicara (lagi): tegaskan  sikap berdiri tegak lurus menjunjung konstitusi. Supaya kegaduhan di tengah masyarakat segera padam. Presiden perlu fokus menangani kasus Covud-19 yang sudah dua tahun ini mendera rakyat. (RMOL)