Eramuslim.com – Diberitakan bahwa Banser (Barisan Ansor Serbaguna) membakar bendera berwarna hitam dengan tulisan kalimat tauhid. Peristiwa ini terjadi di Garut, Ahad (21/10/2018), ketika Banser setempat merayakan hari santri. Ketua Banser, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bendera yang dibakar adalah bendera HTI.
Ada baiknya kita memikirkan bahwa tindakan seperti ini, lama-kelamaan, bisa membibitkan sikap anti-kalimat tauhid. Bayangkan kalau tindakan pembakaran ini diwariskan dari generasi ke generasi. Tidak tertutup kemungkinan generasi-generasi Banser ke depan tidak hanya membakar bendera hitam berkalimat tauhid, tetapi bisa muncul pelan-pelan kebencian terhadap kalimat tauhid itu sendiri.
Saya berbicara soal evolusi sikap manusia terhadap apa saja. Hari ini memang bendera mirip lambang HTI yang dibakar. Besok-lusa bisa jadi apa saja yang bertuliskan kalimat tauhid akan dimusnahkan.
Sebab, apa yang Anda riwayatkan hari ini, bisa berubah di masa-masa mendatang. Pepatahkan mengatakan, “Sejengkal bisa menjadi sehasta, sehasta bisa menjadi sedepa.” Artinya, hari ini narasi Banser tentang bendera HTI misalnya dibuat dalam tiga kalimat, bisa saja di masa-masa mendatang berubah menjadi 10 kalimat.
Apalagi kita tahu persis bahwa ada elemen-elemen ekstrem di negeri ini yang tidak suka pada agama, khususnya Islam. Teriakan mereka semakin kuat dan pada saat ini mereka menampak-nampakkan diri mereka seolah dekat dengan, atau berada di, lingkungan kekuasaan.
Perlu hati-hati dalam menunjukkan kebencian Anda kepada bendera HTI. Jangan sampai tergelincir menantang Allah SWT.[kk/swamedium]
*Penulis: Asyari Usman, adalah wartawan senior