Asyari Usman: Pembebasan Baasyir Dibatalkan, Yusril Terbuang Buruk

Hanya saja, elektabilitas “yang misterius” itu pun mungkin sudah tak tertolong lagi. Dan diperkirakan, pembebasan Baasyir tidak berdampak apa-apa. Banyak orang yang percaya teori ini.

Jokowi memang berada pada posisi serba-salah. Kalau beliau membatalkan pembebasan Baasyir untuk memenuhi keinginan sejumlah menteri dan kalangan pendukung radikal yang tak suka Ustad bebas, itu berarti Yusril Ihza tidak punya tempat lagi di kubu Jokowi.

Pembatalan pastilah akan ditafsirkan oleh Yusril sebagai isyarat untuk mengusir dia dari lingkaran Jokowi. Akankah Yusril menyerah begitu saja? Tampaknya tidak. Meskipun dia mengatakan bahwa dibebaskan atau tidak terpulang sepenuhnya kepada pemerintah.

Yusril akan berusaha keras untuk mempertahankan reputasinya. Mengapa? Karena YIM telah membeberkan secara luas bahwa pembebasan Ustad Baasyir seolah pasti akan terjadi. Yusril sudah sangat yakin bahwa perjuangan dia ke arah itu tinggal sedikit lagi.

Namun, ganjalan yang dihadapi YIM tidak ringan. Dia bentrok dengan sejumlah menteri di kabinet Jokowi. Dia juga akan dicaci-maki oleh kalangan alergi Islam di kubu Jokowi.

Overall, Jokowi pastilah mengikuti nasihat para menteri. Tetapi, Jokowi juga akan berusaha mempertahankan Yusril. Mungkinkan paradoks ini terjadi?

Tidak sama sekali. Seorang yang berkaliber seperti Yusril akan merasa sangat malu kalau masih mencoba bertahan pada posisi sebagai pengacara Jokowi padahal dia telah diusir. Tak mungkinlah Yusril akan bertahan setelah pluit “get out” dibunyikan.