Si pejabat senior ikut hadir di rakernas. Dia ikut diantara 508 ketua Korpri utusan kabupaten/kota plus ketua Korpri dari 34 provinsi.
Dia menceritakan tentang upaya untuk menggiring wadah ASN itu. Banyak peserta, termasuk dia, tidak tahu pembukaan rakernas akan dilakukan oleh Presidn Jokowi. Tetapi, entah bagaimana, sekitar 30% peserta akhirnya diboyong ke Istana. Jokowi pun meresmikan rakernas Korpri.
Para petinggi Korpri daerah yang tak ikut ke Istana, duduk berkelompok-kelompok sambil mengobrol santai di salah satu gedung Kemendagri. Si pejabat senior teman saya itu juga ikut di salah satu kelompok diskusi. Dia mengatakan, semua obrolan bertopik pilpres 2019.
“Rata-rata delegasi yang datang dari seluruh Indonesia itu mendukung Prabowo, Bang,” kata si pejabat senior yang saya kenal itu.
Menurut si teman, para petinggi Korpri tidak samar-samar mendukung Prabowo. “Mereka terang-terangan mengatakan itu ketika kami ‘ngobrol bebas menunggu acara di Istana selesai.”
Dia mengatakan, para ketua Korpri daerah itu menilai elektabilitas Jokowi yang selalu tinggi, tidak faktual dengan situasi di akar rumput. Dikatakan, kalangan Korpri tidak mendukung Jokowi antara lain karena selama empat tahun ini tidak pernah ada kenaikan gaji pegawai negeri.
Tapi, kata dia, untuk 2019 ini Jokowi menaikkan gaji 5%. Hebatnya, kenaikan yang seharusnya terhitung sejak Januari 2019 itu, malah ditangguhkan pencairannya.
“Baru akan dibayar April ini, Bang,” kata si teman senior ASN. “Dirapel, Bang.”
Saya langsung senyum apa maksud si teman itu ketika menyebutkan “April”.
Anda juga mungkin bisa paham mengapa semua yang berkaitan dengan pencairan duit, selalu diusahakan agar terkait dengan April.
Penulis: Asyari Usman, wartawan senior (wa)
BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm